Desa Panglipuran


DESA PANGLIPURAN DENGAN KEINDAHAN BUDAYA


  hai sobat backpacker dimana pun kalian berada , kali ini mau berbagi sediki cerita nih tentang pengalamanaku berkunjung di salah satu objectt wisata desa yang paling bersih dan tertata di pulau dewata bali, ya desa itu bernama desa paglipuran di daerah bangli. Dengan mengunjungi desa adat ini, meskipun sedikit terasa terlalu ditata, tapi kita bisa lebih mengeksplore kehidupan masyarakat Bali, bagaimana kondisi tempat tinggal dan kegiatan kesehariannya.

 

  Detail-detail bangunan yang unik, bahkan juga tersedia homestay untuk anda-anda yang ingin lebih mendalami kehidupan ala masyarakat Bali Desa ini merupakan salah satu objek wisata yang harus dikunjungi. Benar-benar asri dan menggambarkan dengan baik desa asli Bali. Masyarakatnya ramah-ramah, udara sejuk, desanya bersih dan lokasinya mudah dicapai dengan kendaraan bermotor.

  Desa ini juga sudah beberapa kali menjadi lokasi syuting sinetron dan menjadi tempat untuk mengambil foto-foto pre wedding.Datang bersama pasangan atau keluarga sangat mengasyikan dan kita bisa bercengkrama dengan penduduk setempat. O iya semua tempat di desa ini merupakan lokasi foto yang sangat menarik, jadi jangan lupa untuk berfoto-foto sepuasnya di sini.




  Desa Penglipuran terletak di wilayah Bangli. Merupakan 1 desa yang mempertahankan adat dan karakter tradisional. Bagi yang ingin mendalami sejarah desa ini, pihak desa menyediakan pemandu wisata. Kalaupun tidak, anda bisa mampir ke salah satu rumah dan ngobrol dengan penghuninya.

  Yang wajib dilakukan disini adalah mengunjungi salah satu rumah dan melihat bagaimana rumah tradisional di desa ini. Semua rumah dapat dikunjungi dan kita juga dipersilahkan melihat seluruh bagian rumah. Yang unik, di rumah panggungnya, semua aktivitas dilakukan di 1 ruangan kecil. Termasuk perapian di dalam rumahnya.

  Jadi, sisihkan waktu yang cukup untuk belajar sejarah dan budaya di sini, Karena selain memiliki pemandangan yang indah untuk foto, kekayaan budayanya bikin kita ingin berlama-lama.

  Desa Penglipuran yang berada di Kecamatan Bangli ini pernah meraih predikat sebagai desa terbersih di dunia dan mendapat penghargaan Kalpataru. Desa ini resmi menjadi desa wisata sejak tahun 1993. Desa ini juga terkenal karena menampilkan budaya Bali dengan berbagai bangunan, kerajinan dan makanan tradisional.

  Memiliki luas 112 hektar yang terdiri dari area rumah penduduk, ladang dan hutan bambu desa wisata ini masih sangat menjaga kehidupan tradisional.Rumah-rumah bergaya Bali berderet rapi di kanan dan kiri jalan , sementara jalanan di bagian tengah terbuat dari bebatuan, pohon dan bunga juga menghiasi tepian jalan membuat suasana desa ini terlihat menarik 

.




  Dari pintu masuk, kita bisa berjalan ke arah kiri terlebih dahulu dan menyusuri jalan dengan rumah-rumah khas. Hampir di setiap rumah pemiiknya akan menawarkan kerajinan tangan ataupun makanan dan minuman yang dijual kepada pengunjung. Di arah berlawanan selain rumah penduduk juga terdapat Pura Penataran yang cukup besar, jika pengunjung berjalan terus, di belakang pura terdapat hutan bambu yang cukup luas dan menyejukkan .

   Melakukan perjalanan wisata dengan cuaca seperti sekarang dimana hujan bisa turun kapan saja, membuat kita harus selalu menjaga kesehatan dan untuk menghindari masuk angin bawalah selalu tolak angin yang terbukti mengatasi masuk angin dengan kemasan yang mudah dibawa kemana saja tidak ada alasan untuk tidak membawa tolak angin.

  Di Desa Penglipuran juga terdapat peraturan yang harus dipatuhi antara lain, setiap pengunjung wajib membeli tiket, pengunjung wajib menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya, pengunjung wajib menjaga barang bawaannya, pengunjung wajib memarkir kendaraan di tempat yang telah ditentukan, setiap pengunjung yang akan memasuki tempat suci /pura diwajibkan memakai pakaian adat dan didampingi pemandu, setiap pengunjung yang akan menerbangkan drone wajib melapor untuk memperoleh surat ijin serta pengunjung yang ingin menginap harap melapor kepada petugas

Post a Comment for "Desa Panglipuran"