Modal nekad camping di danau buyan

Danau Buyan





   Hai sobat traveler, apa kabar nih hari ini ?. Kali ini saya ingin membagi  cerita tantang pengalaman yang tidak dapat di lupakan,''modal nekad camping di danau buyan'' ya itu kata yang tepat untuk cerita  ini karena pengalaman ini adalah pengalaman yang saya alami bersama teman saya.

  Cerita di mulai dari saya punya ide secara spontan ingin camping di danau buyan karena sudah pusing di tempat kerja dan butuh penyegaran untuk mengembalikan mood. Saya langsung mengajak salah satu teman saya untuk menemani camping yang ala kadarnya, cuman bermodal karpet plastik dan kenyakinan untuk camping di danau buyan .Pada jam 16.00 akhirnya sampai di tempat tujuan yaitu danau buyan yang terletak daerah penggunungan Bedugul Bali, suasana di sana sangat segar tanpa ada polusi yang mengganggu.

  Sesampainya di sana kami membayar sekitar Rp 10.000/orang dan dikasih tiket masuk (ohh ya tiket masuk jangan sampai di buang ya solanya harus kalian jaga sampai nanti pulang dan di perlihatkan ke penjaga yang berada di depan), ketika masuk kedalam lokasi camping yang dekat dengan danau ternyata sudah ada banyak orang yang camping di sana. Kami mencari tempat yang paling pojok dan sepi hehhe maklum soalnya kita tidak membawa tenda cuman beralas karpet matras, kami lalu istirahat sejenak pada waktu itu sambil menikmati alam di sekitar.

  Terbangun dari tidur sejenak karena agak berisik pada waktu itu, orang-orang yang sedang memancing ikan dan ada juga yang sedang mempersiapkan api unggun untuk mengghangatkan tubuh mereka nanti malam. Waktu menunjukan pukul 17,30 saya pun memutuskan untuk mencari kayu bakar untuk membuat api unggun, tetapi tidak di kira ternyata kayu-kayu yang berada disekitar hutan agak sedikit basah mungking sebelum saya datang di sana gerimis, lalu saya memutuskan untuk mencari sampah yang berada di sekitar situ untuk nanti malam di bakar.

  Pada saat selesai mencari sampah kami di pertemukan seorang bapak dan seorang anak kecil yang menanyakan tenda kami di mana, kami pun menjawab dengan sedikit malu karena tidak membawa tenda dan hanya bermodal nekad saja. Bapak itu pun mengajak kami ke tenda nya untuk sekedar meminum kopi dan mengobrol santai. Bapak itu menyarankan nanti malam untuk gabung di tenda nya tetapi kami tidak enak mengganggu bapak itu dan anaknya di dalam tenda, lalu kami pun hanya menikmati api ungun yang sudah di buat dengan sampah walaupun susah payah untuk menyalakannya karena  agak sedikit basah tetapi berhasil hidup 

  Malam pun datang dan kabut mulai muncul seiring datangnya dingin yang mulai berasa di seluruh tubuh, ya waktu itu memang sangat dingin mungkin karena saya kurang persiapan yang matang untuk bercamping di situ. Camping di sana terlihat agak ramai karena mungkin di situ pas hari libur jadi banyak orang yang bercamping di situ, memang suasana yang paling enak yaitu pada saat malam pada saat itu taburan bintang menghiasi langit malam, saya pun mengobrol di depan tenda bapak tersebut dengan menikmati api unggun yang sudah saya buat tadi.

  Tak terasa jam 12.00 tengah malam bapak dan anaknya sudah tidur di dalam tenda dan kami masih berada di luar sambil menahan dingin yang mulai menusuk di dalam tubuh,kami pun memutuskan pergi dan mencari minuman hangat di luar, ada salah satu warung lumayan jauh dari lokasi camping yaitu berada di jalur utama dan hanya 1 yang buka, kami memutus kan untuk mencari teh panas untuk menggurangi rasa dingin di dalam tubuh. Saat kami berada di dalam warung ternyata ada seorang bapak-bapak yang sedang menikmati arak asli bali, lalu bapak tersebut mengajak mengobrol sambil menikmati musik. Selanjutnya kami pun diajak minum arak oleh bapak itu karena melihat kita sangat kedinginan, ya sudah kami memutuskan ikut minum arak yang sudah di sediakan tadi. Memang benar arak membuat badan kita hangat dan pulih sedia kala, saat arak sudah habis di minum dan kami mau membayarnya tiba-tiba bapak itu melarang untuk membayar semua minuman dan bapak itu mengeluarkan uang lalu membayarnya, yahh apa boleh buat deh hehehehe.

  Kami memutuskan untuk kembali ke tempat camping,sesampai nya di danau buyan kami memutuskan akan tidur di gazebo yang berada diparkiran dekat dengan tempat camping. Saat kami mulai akan tidur ternyata rasa dingin yang teramat sangat ini kembali ohhhhh tidakkk, tangan seakan mati rasa dan kaki seakan seperti membeku. Kami pun terpaksa terbangun lagi dan tidak jadi tidur pada waktu itu sudah pukul 4.00 dini hari kami pun kembali ke lokasi di mana bapak dan anak itu bercamping, sesampainya di depan tenda ternyata bapak dan anak itu masih didalam tenda. Saat kami mencoba ingin menyalakan api unggun tiba-tiba bapak itu pun keluar dan menanyakan "tadi habis pergi kemana mas, saya cari untuk tidur bersama di dalam tenda" setelah itu bapak itu menyuruh kita tidur di dalam tenda, dengan rasa malu dan kepepet karena sudah tidak bisa menahan dingin hehehe akhirnya kami pun tidur di dalam tenda tersebut.


  Pagi pun datang di sambut dengan suara burung dan suara pohon yang menari karena tiupan angin, bapak itu mengajak kami untuk minum kopi bersama sambil menikmati suasana danau di pagi hari.

foto saat pagi hari foto by Mr.G foto

   Pukul 10.00 kami memutus kan untuk naik di bukit kecil yang terletak di belakang tenda, saat bapak itu mau kami ajak ternyata ia menolak dan ingin segera pulang ke rumahnya yahhh apa boleh buat kami sangat berterima kasih sekali dan bertukar kontak mungkin suatu saat dapat bertemu kembali dengan bapak itu. kami pun lalu bergegas untuk naik ke bukit sebelum panas mulai datang, perjalanan di awal cukup lancar tetapi di pertengahan jalan kami agak tersesat karena jalan mulai hilang dan di tutupi oleh ilalang yang sangat lebat dan tinggi. Sesampainya di puncak ternyata hutan semakin lebat sepertinya kami salah jalur dan memilih untuk segera turun ke arah tempat percampingan tadi, jalur demi jalur kita cari, terpaksa kami membuat jalur sendiri dan menemukan titik terang karena ada pura disana. Akhirnya ketemu lah jalur yang cukup lebar ke arah danau dan kami meyusuri jalan tersebut, sampailah kami pada area camping.

  Kami memutuskan istirahat sejenak dan lalu memutuskan untuk pulang ke rumah karena takut terkena macet pada sore hari.

"Saran saya sih kalo mau camping di situ harus sedia tenda,kayu bakar dan sleeping bed, kalo gak punya tenda di sana ada kok tempat penyewaan tenda"







Post a Comment for "Modal nekad camping di danau buyan"