Karang Boma
Hai sobat traveller apakah kalian sudah cukup tidur hari ini ? hehehe jangan sampai kurang tidur ya seperti saya. oke kali ini saya mau berbagi pengalaman saat saya camping di daerah uluwatu bali, nama tempatnya yaitu di karang boma. Tempat camping yang menurut saya sangat exotis dengan pemandang sunset di atas tebing dengan di hiasi warna biru laut di bawah tebing menambah suasana menjadi hangat dan nyaman. Lokasi Camping sangat bersih dan masih asri di sana,tiket masuk kesana untuk camping sekitar Rp 20.000/orang dan tiket hanya untuk melihat sunset sekitar Rp 5000/orang, ada juga biaya jika melakukan foto prewed saya kurang tau biaya nya pastinya untuk melakukan sesi foto tersebut (biaya pada waktu itu di bulan mei 2019). Saya waktu itu camping hanya berdua dengan 1 teman saya dengan tenda yang dipinjamkan juga oleh teman saya yang baik hati (maklum belum ada uang untuk beli tenda hehehe…). saya berangkat dari Denpasar pada pukul 15.00 waktu bali dan sampai pada pukul 16.30. Beruntungnya saya dapat menikmati sunset di sana,setelah membangun tenda saya pun membuat kopi dan menikmati sunset di sana dengan alunan suara alam yang masih asri (ohh ya di sana juga ada warung kecil dekat dengan lokasi camping, warung itu hanya buka sampai pukul 17.00 dengan di jaga 2 cewek cantik dengan suara yang bikin kangen hehehe…) Ini ada beberapa foto saat sunset di karang boma (maaf ya fotonya jelek solanya cuman pakai HP heheh..)
3
Pada saat gelap mulai datang dan menjadi malam bintang pun mulai bermunculan dengan sangat indah dan suara ombak yang semakin kencang terdengar karena bertabarakan oleh tebing yang ada di bawah menambah suasana menjadi tenang. Angin juga di sana lumayan kencang jadi jangan lupa ya bawa jaket yang tebal dan juga bawa sleeping bed untuk nanti tidur, saya memutuskan membuat teh hangat untuk menikmati malam yang sangat indah dan benar-benar sunyi pada waktu itu karena saya dan kawan saya camping pada hari minggu malam dan hanya kami pula yang camping di situ. Bintang-bintang bertaburan seakan menghiasi langit malam pada waktu itu, pada pukul 23.00 malam hari saya dan kawan saya memutuskan untuk membuat indomie dengan kompor yang sudah kami bawa tadi, setelah makan saya dengan sebatang rokok dan teh yang sudah mulai dingin saya nikmati. Hmm sungguh indah malam itu dengan beralas matras saya tiduran dengan menikmati suasana pada malam itu.
Malam semakin mulai sepi dan gelap pada saat itu saya memutuskan untuk berkeliling sebentar di sekitar situ dengan menggunakan senter saya menuju arah tempat biasa orang-orang berfoto, saya kaget di bawah saya ada seekor kepiting hitam yang terdiam disitu. Saya kira kepiting itu habis di bakar oleh para pengunjung, ternyata setelah saya pegang bergerak dan berjalan menjauhi saya. Rasa penasaran pun bertambah lalu memutuskan untuk mencari sebuah batang pohon dan mendekati kepinting itu, pikiran saya ingin membawa ke tenda dan memperlihatkan teman saya lalu dengan hati berani (maklum baru pertama kali melihat kepiting dan memegangnya) saya mambawa kepiting itu ke tempat tenda. ketika membawa kepiting itu ketenda saya memperlihatkan ke teman yang juga heran kenapa ada kepiting di sini padahal di atas tebing.
Kami memandangi kepiting itu sambil terheran-heran kenapa ada kepiting di sini, sempat ada pikiran untuk membakarnya dan di makan tapi kami tidak berani karena ini adalah tempat terbuka ada pura di uluwatu sini. Kemudian kami memutuskan untuk melepaskanya kembali ke alam. Pukul menunjukan sudah pukul 3.00 dini hari saya masih berada di luar tenda sambil menikmati bintang dan alunan music mp3, teman saya sudah berada di dalam tenda karena tiduran di luar banyak sekali semut yang menggigit. Saya pun memutuskan untuk tidur di dalam tenda niat awal sih pengen tidur diluar karena semut semakin banyak dan rasa dingin yang semakin memeluk tubuh dengan berat hati saya tidur di dalam tenda.
Pagi pun datang,matahari pun menyambut kami dengan kehangatan yang sangat nyaman. Pada pagi itu pun kami di hampiri oleh seorang pria tua berusia sekitar 60 tahunan dengan seekor anjing yang menemaninya, bapak itu bilang ‘’hati- hati ya mas setiap pagi ada sekumpulan monyet yang datang dari uluwatu dan sering mencuri barang bawaan milik orang yang camping di sini’’. Pada waktu itu sih moyet datang sekitar pukul 8.00, lalu mengobrak-abrik sampah yang sudah di sediakan di tempat camping ada monyet yang sangat besar dan sangat galak dia mau menyerang anjing yang di bawa oleh bapak itu. Tetapi anjingnya tidak mundur malah balik menyerang monyet yang besar itu, ketika monyet datang dan pergi lumayan cepet sih hanya sekitar 30 menitan di tempat camping apa mungkin karena cuman kami yang camping aja ya hehehe, ohh ya bapak itu datang di setiap pagi untuk cek para pengunjung yang camping d situ.
Kami bercerita kepada bapak itu tentang kepiting yang kami temukan pada malam tadi, ternyata memang pernah juga di temukan kepiting dengan ukuran besar juga dan tidak ada yang berani memankannya. Ternyata ada sebuah goa di bawah tebing yang diatasnya sering di jadikan tempat foto oleh orang-orang yang berkunjung, dan juga sering di sembayangi oleh penduduk setempat untung saja kami tidak jadi memakannya karena kata bapak itu penduduk setempat tidak ada yang tau asal muasal dari kepiting tersebut.
Waktu sudah menunjukan pukul 11.00 kami memutuskan untuk membereskan sampah dan juga tenda, lalu berkemas untuk persiapan pulang nanti. Sebelum pulang kami menyempatkan untuk berkeliling dulu sambil menikmati alam yang ada di sekitar tebing, waktu itu agak gerimis sih.Pada pukul 11.30 kami pun memutuskan untuk pulang ke Denpasar. Sekian dulu cerita dari saya, salam sobat traveller.
''Ohh ya untuk temen-temen yang pengen camping di karang boma tempat camping nya sebelah utara dari tempat sesi foto ya juga jangan lupa untuk menjaga kebersihan dan jangan menyalakan api unggun di sana karena peraturan dari penduduk sekitar agar tidak merusak rumput yang ada di sana'' ''Jangan takut untuk melakukan sesuatu hal baru karena ilmu yang paling berharga adalah pengalaman dari luar''
Post a Comment for "Camping di karang boma bali"